Travel is my dream

Spa changes everything

Capture the moment



Nama Mohamed ElBaradei, salah satu tokoh kunci opsisi Mesir, kini menggema di seantero negeri itu di tengah muaknya orang terhadap rezim Presiden Hosni Mubarak. Kekuasaan Mubarak limbung dan tampaknya sedang menunggu waktu untuk tumbang. Protes terhadap Mubarak yang dengan tangan besi memerintah Mesir selama 30 tahun kian meningkat meski pemimpin berusia 82 tahun itu, Selasa (1/2/2011) malam, mengatakan, dirinya tidak akan maju lagi dalam pemilu pada September mendatang.
Sejak setahun lalu, nama ElBaradei mulai ramai dipergunjingkan sebagai bakal calon presiden Mesir meski ia belum secara tegas menyatakan ingin maju. Namun, peluangnya terbilang tipis karena dia harus bersaing dengan putra Mubarak, Gamal, yang disebut-sebut telah dipersiapkan untuk melanjutkan kekuasaan sang ayah.
Tahun lalu, belum banyak warga Mesir yang mengenalnya. "Siapa Mohamed ElBaradei? Saya tidak kenal dia, kecuali bahwa ia seorang calon (presiden), sama seperti Amr Moussa (ketua Liga Arab sekarang ini yang juga orang Mesir), dan Gamal. Kebanyakan dari mereka, bagaimanapun, adalah penjahat," kata Mohamed Abbas (25), seorang sopir taksi di Kairo, tahun lalu ketika Elbaradei baru saja kembali ke Mesir setelah 12 tahun bekerja di luar negeri, sebagaimana dilaporkan Time.com pada 20 Februari 2010.
Namun dalam perkembangan terbaru, saat rakyat Mesir turun ke jalan-jalan kota Kairo dan sejumlah kota besar lain di negara itu untuk memprotes rezim Mubarak, nama ElBaradei kian melambung. Ia dipandang sebagai figur potensial untuk memimpin Mesir di tengah minimnya calon dari kalangan oposisi.
ElBaradei, sebagaimana dilaporkan Time, memiliki daya tarik luas sebagai figur publik yang mapan dan dihormati yang kariernya berkembang jauh dari batas-batas politik rezim yang korup. Sebelum protes antipemerintah meluas seperti saat ini, ElBaradei yang mampu berbahasa Arab, Inggris, Perancis, dan Jerman itu dinilai sebagai figur yang tidak biasa dalam standar politik Mesir. Dia merupakan orang luar di rezim politik negara itu. Pers yang disponsori negara telah digunakan untuk melawan dia.
Selama 12 tahun ElBaradei menjabat sebagai kepala badan pengawas nuklir internasional (IAEA) di Wina, Austria. Selama itu ia mendapat pengakuan internasional, terutama ketika menantang klaim pemerintahan George W Bush bahwa Irak memiliki senjata nuklir menjelang invasi AS tahun 2003. Tahun 2005, ElBaradei dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian atas upayanya dalam mengekang proliferasi nuklir.
Secara politis, para pendukungnya mengatakan, ia memiliki catatan yang bersih. Sayang, konstitusi Mesir yang berlaku hingga saat ini membuat hampir tidak mungkin bagi ElBaradei untuk berkuasa. Pasal 76 konstitusi itu mensyaratkan seorang calon presiden harus menjadi kepala sebuah partai politik resmi selama setidaknya satu tahun sebelum memasuki pencalonan. ElBaradei pun sebelumnya masih ragu untuk maju. Ia mengatakan, dirinya baru akan maju hanya jika pemilu dijamin bebas dan adil serta akan diawasi oleh lembaga pemantau dan masyarakat internasional.
Dalam kampanye selama ini, perubahan konstitusi termasuk hal yang jadi prioritas. Salah seorang pendukungnya, Alaa al-Aswany, novelis terkenal dan publik figur di balik kampanyenya, mengatakan, "Saya tidak berpikir masalah nyata ElBaradei atau kami adalah mengatar dia ke tampuk kekuasaan. Saya pikir, tantangan nyata bagi kami adalah untuk mencapai demokrasi sejati di Mesir. Konstitusi yang kami miliki sekarang secara khusus dibuat hanya untuk menjaga Presiden Mubarak tetap dalam kekuasaan. Apa yang kami butuhkan adalah konstitusi nyata, demokrasi nyata, dan kemudian setelah itu, siapa saja yang dipilih oleh para pemilih Mesir sebagai presiden akan sangat disambut."
ElBaradei (68) lahir dan besar di Kairo. Ia menjalani karier di bidang hukum lalu bergabung dengan IAEA tahun 1980 dan menjadi kepala badan PBB pada 1997 sampai 2009. Setelah pensiun dari IAEA, tahun 2010 ia kembali ke Mesir dan mengecam pemerintahan Mubarak. Ia mendapat dukungan luas dari kalangan muda dan kelas menengah.
ElBaradei menikah dengan Aida El-Kachef, seorang guru anak-anak usia dini. Mereka punya dua anak, seorang putri bernama Laila yang berprofesi sebagai pengacara di London dan seorang putra bernama Mostafa yang menjadi manajer IT di Kairo.



Sumber: http://internasional.kompas.com/read/2011/02/02/15410553/Siapakah.ElBaradei.Si.Penantang.Mubarak.

1 comment:

  1. Mohon ijin memasukkan url berita ini di http://www.kibarkabar.com

    Dengan segala hormat dan kerendahan hati, mohon berkenan untuk submit url ke http://www.KibarKabar.com pada setiap berita.

    Terima kasih
    Best Regards
    KibarKabar

    ReplyDelete

Apabila ada Kritik, Saran, Dan komentar silahkan di tulis di sini.
HAPPY BLOGGING. :D

Note:
Mohon maaf saya tidak akan menampilkan komentar SPAM, POR**, SARA, komentar yang meninggalkan life link di dalamnya, dan komentar yang berisi iklan/promosi. Demikian harap untuk dimaklumi. :)