Travel is my dream

Spa changes everything

Capture the moment


Dan's Blog - Memang benar rupanya mitos yang menyebutkan jika band jebolan festival lebih bisa menjaga kualitas performance mereka daripada band debutan. Itu juga nampaknya yang ingin dibuktikan d Masiv. Band jebolan A Mild Wanted ini tak mau dianggap sebagai pencetak one album wonder saja dengan meluncurkan album kedua mereka, PERJALANAN.

Sekali lagi mereka memberikan sentuhan d'Masiv banget di sampul albumnya. Sepertinya mereka jadikan trademark untuk membuat sampul album zonder wajah para personelnya. Praktis mereka cuma pamer kostum dan kerumunan penggemar. Yang beda mungkin adanya fans yang memakai kaos Masiver, yang sengaja atau tidak menunjukkan bukti jika d'Masiv sudah memiliki bala penggemar tersendiri yang diakui di tanah air. 
Dibuka dengan lagu Rindu Setengah Mati yang mungkin lebih akrab di telinga ibu-ibu rumah tangga karena dijadikan soundtrack sebuah sinetron, penikmat album kedua d Masiv akan langsung merasakan aura yang mereka perkenalkan di album pertama mereka meski terasa sedikit beda dengan sentuhan piano Kevin Aprilio, pentolan Vierra. Dalam perjalanan hingga setengah isi CD yang dipenuhi dengan 14 track itu, penilaian kita tentang d Masiv sebagai band dengan nyanyian mellow teman para ABG menangis sendiri di dalam kamar akan tertancap jelas. 
Jika band Indonesia bisa (dan boleh) dikelompokkan ke dalam kotak-kotak lirik, maka d Masiv di setengah bagian pertama album kedua ini akan sekelompok dengan Kerispatih yang amat lihai membuat lagu sedih dan termehek-mehek. Namun kesan itu langsung berubah ketika d Masiv menyanyikan Ungkapkan Saja yang rancak dan bersemangat. Rupanya mereka memegang formula 'semakin lama semakin panas' seperti penampilan di atas panggung. Buktinya, dua lagu penutup mereka benar-benar bisa dianggap sebagai penyebar semangat hidup: Menyegarkan dan Jangan Menyerah. mungkin sepenggal lirik dari track Menyegarkan bisa dijadikan kesimpulan dari album kedua band asal Jakarta ini.
Memang, dari segi musikalitas, d Masiv terdengar jauh lebih dewasa. Mereka lebih berani mencampur sedikit sentuhan aliran lain dalam pop progresif mereka seperti funk di track Semakin yang cukup menonjol. Afterall, d Masiv terasa cukup berhasil menyegarkan dunia musik Indonesia yang entah kapan akan jenuh dengan pop melayu. 
Semoga saja tak ada lagi serangan 'plagiat alert' pada kelima cowok muda ini. Seperti lagu penutup mereka, Jangan Menyerah, PERJALANAN hidup memang tak mudah.
 
[Sumber : http://www.kapanlagi.com]

5 comments:

  1. saya suka dengan d masiv.. karena simple.. ! dan enak di dengar.. !

    ReplyDelete
  2. saya juga suka d'Masiv. .
    lagu-lagunya enak di dengar. .

    thanks atas kunjungannya. .

    ReplyDelete
  3. Dmasiv kok jarang bikin album ya?


    Oya linknya sudah kupasang ya, sori telat koneksi lagi ngadat nih..
    Sekalian kufollow blognya. Kalo sempat follback ya...!!!?

    ReplyDelete
  4. →BLOG SANTAI← ™♪♫-> kan mempromosikan satu persatu lagunya. .
    jadi setelah habis pada album yang satu, baru membuat lagu yang lain. .

    thanks atas linknya. .

    dan thanks sudah berkunjung. .

    kisah abu nawas-> yuph. . saya setuju. .

    thanks atas kunjungan. .

    ReplyDelete

Apabila ada Kritik, Saran, Dan komentar silahkan di tulis di sini.
HAPPY BLOGGING. :D

Note:
Mohon maaf saya tidak akan menampilkan komentar SPAM, POR**, SARA, komentar yang meninggalkan life link di dalamnya, dan komentar yang berisi iklan/promosi. Demikian harap untuk dimaklumi. :)